Umumnya, wanita lebih sering digambarkan sebagai sosok yang romantis dan penuh cinta. Sebaliknya, pria lebih sering dinilai sebagai makhluk yang tidak peka dan jauh dari kata romantis. Oleh sebab itu, tak sedikit wanita mendambakan pria romantis sebagai pasangan hidupnya. Akan tetapi, tahukah Anda jika pria ternyata lebih romantis daripada wanita?
Ya, penelitian terbaru menunjukkan bahwa sikap pria terhadap cinta sebenarnya lebih romantis dibanding wanita, lho. Mengapa bisa begitu? Simak ulasannya dalam artikel ini.
Berdasarkan penelitian, pria dinilai lebih romantis ketimbang wanita
Romatisme, menurut seorang psikolog sosial adalah pandangan dalam sebuah hubungan yang menyatakan bahwa cinta harus menjadi kriteria paling penting dalam memilih pasangan. Orang-orang romantis percaya bahwa cinta mereka akan sempurna dan setiap orang pasti memiliki satu belahan jiwa dalam hidupnya.
Dr Terri Orbuch, seorang profesor ahli hubungan sekaligus penulis buku 5 Simple Steps to Take Your Marriage from Good to Greet telah melakukan penelitian jangka panjang dengan mempelajari lebih dari 373 pasangan yang sudah menikah selama 24 tahun.
Dari hasil penelitian diketahui bahwa umumnya pria lebih romantis daripada wanita. Dalam penelitiannya, Terri mematahkan anggapan bahwa pria selalu lebih cuek, tidak peka, atau jauh dari kata romantis dibanding wanita.
Lantas, mengapa pria bisa lebih romantis dibanding wanita?
Pada dasarnya anggapan pria lebih romantis dibanding wanita bukanlah hal yang mengherankan. Pasalnya, sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Personality and Social Psychology menemukan bahwa pria lebih cenderung menjadi orang pertama yang mengatakan “Aku mencintaimu” dalam sebuah hubungan, dan mereka umumnya merasa lebih bahagia ketika mendengar kalimat tersebut untuk pertama kalinya.
Penelitian lain tentang pengaruh perbedaan jenis kelamin pada sikap romantis seseorang juga menemukan bahwa pria lebih mungkin mengalami cinta pada pandangan pertama, sehingga mereka umumnya jatuh cinta duluan dibandingkan wanita.
Berbagai hal tersebut terjadi bukan tanpa alasan. Menurut teori psikologi evolusioner seperti yang dikutip dari laman Psychology Today, wanita memang umumnya cenderung pemilih dalam urusan mencari jodoh. Maksudnya, kebanyakan wanita menganggap bahwa cinta harus tumbuh secara perlahan dan harus disikapi dengan hati-hati sebelum akhirnya “melompat” ke sebuah hubungan.
Buktinya, ada banyak faktor yang harus dipertimbangkan wanita sebelum akhirnya memutuskan untuk menjalin sebuah hubungan ke jenjang yang lebih serius, misalnya pernikahan.
Ketika memilih pasangan hidup, kebanyakan wanita sangat memperhatikan latar belakang pasangannya, karena setidaknya hal tersebut membuat mereka merasa masa depannya bisa lebih terjamin. Sebaliknya, pria justru lebih sederhana untuk memilih pasangan, yaitu selama ada rasa cinta maka mereka pun tak ragu untuk mengajak pasangannya ke hubungan yang lebih serius.
Namun, tidak semua pria romantis
Meski berbagai penelitian menyatakan bahwa pria lebih romantis daripada wanita, namun bukan berarti semua pria romantis. Pasalnya, beberapa pria mungkin tidak romantis atau lebih tepatnya tidak bisa menunjukkan sisi romantisnya.
Pada dasarnya pria yang tidak romantis biasanya karena dipengaruhi oleh faktor lingkungan sekitarnya. Ya, dibandingkan wanita, pria umumnya jarang mendapatkan pujian dari lingkungannya. Selain itu, beberapa pria juga mungkin enggan atau tidak terbiasa untuk berbicara mengenai perasaan hatinya yang terdalam dengan orang lain.