Bisakah Hamil Apabila Sperma Sering Tumpah?

Apakah Moms pernah memperhatikan bahwa seringkali sperma pasangan tumpah setelah berhubungan intim? Lalu jika semua sperma tumpah, tidakkah itu berpengaruh negatif terhadap peluang Moms untuk hamil?

Bisakah Hamil Apabila Sperma Sering Tumpah

Menurut Dr. Michele M. Hakakha, dokter kandungan dan kebidanan di Cedars-Sinai Medical Center, Los Angeles, situasi ini sebenarnya sangat normal terjadi. Jika tumpah, artinya ada cukup banyak cairan ejakulasi, bukan berarti pasangan perempuan tidak subur.

Mengapa Sperma Tumpah Setelah Berhubungan?


Menurut Dr. Michele M. Hakakha, cairan ejakulasi terdiri dari sperma, dengan jumlah kurang dari 2-5%, sedangkan 95 persennya merupakan cairan semen dari sistem reproduksi pria yang membantu memberi energi dan menjaga agar sperma tetap aman dari lingkungan vagina yang terkadang tidak sehat.

Semen yang tumpah setelah berhubungan terjadi pada semua wanita dan bukan pertanda bahwa sperma “keluar”. Setelah ejakulasi, kepekatan semen asli akan berubah dari gel pekat menjadi bentuk lebih cair sekitar 20 menit. Pencairan ini membantu sel sperma untuk berenang lebih leluasa melalui lendir serviks dan menuju sel telur.

Apakah Masih Ada Peluang Hamil?


Tentu saja Moms masih bisa hamil, meski sepertinya seluruh sperma tumpah setelah berhubungan. Meski mengkhawatirkan, Moms hanya butuh satu sperma yang paling kuat dan cepat untuk membuahi sel telur.

Bagi pria dengan jumlah sperma normal, setiap ejakulasi memiliki setidaknya 20 juta sperma di dalamnya! Ini berarti meskipun sebagian besar sperma tidak tumpah, masih ada sejumlah besar sperma yang masih berenang di dalam tubuh.

Apakah Penyebab Sperma Tumpah Setelah Berhubungan?


Ada beberapa penyebab lain sperma tumpah setelah berhubungan.

  • Infeksi, yang berkembang di reproduksi pria maupun wanita.
  • Kualitas sperma rendah, sehingga sulit mencapai serviks setelah ejakulasi.
  • Lendir serviks, sifatnya berubah-ubah pada tahap siklus menstruasi wanita.
  • Bakteri baik di vagina terganggu, karena kadar gula darah meningkat dan terlalu banyak menggunakan obat-obatan farmasi.
  • Panas dalam, yang disebabkan karena banyak faktor kesehatan.
  • Antibodi antisperma, yang menyerang dan melemahkan sperma.
  • Retroverted uterus, rahim yang terbalik ke belakang sehingga bisa menempel ke arah rektum dan bukan perutnya.
  • Dilatasi dan kuretase, dengan antibiotik dan infeksi yang terkait dengan prosedur tersebut, sperma mungkin tidak berjalan melalui saluran vagina sehingga tumpah.
  • Penyebab lain yang tidak dapat dijelaskan

Cara Meningkatkan Peluang Hamil


Ada beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk membantu mengatasi sperma tumpah :

  • Hindari penggunaan pelumas buatan karena dapat memperlambat sperma dan juga mendorong sperma tumpah.
  • Usahakan kencing sesaat sebelum berhubungan sehingga Moms bisa bersantai sesudahnya.
  • Setelah berhubungan, letakkan beberapa bantal di bawah pinggul untuk mengangkatnya dalam posisi lebih tinggi. Teknik ini menggunakan gravitasi yang membantu sperma berenang lebih cepat untuk mencapai serviks dan bergerak ke rahim dan saluran tuba.
  • Berbaring selama 10 sampai 15 menit setelah berhubungan seks dapat memberikan cukup waktu bagi sperma untuk mencapai serviks.
  • Jika Moms berada dalam fase subur dan berovulasi atau paling tidak mendekati ovulasi, cobalah berhubungan intim sesering mungkin.
  • Berhubungan seks dengan posisi misionaris atau posisi doggy style mungkin lebih bermanfaat bagi pasangan yang mencoba untuk hamil karena membantu sperma lebih dekat dengan serviks.
  • Bagaimana cara mengatasi sperma tumpah setelah berhubungan? Bagikan tipsnya, ya!