Manfaat ASI Eksklusif Bagi Bayi 6 Bulan Pertama

Bahagianya ibu ketika diberi karunia buah hati yang tentunya sangat diidamkan. Setiap ibu pasti ingin memberikan yang terbaik untuk anaknya. Di masa sekarang ini telah digencarkan oleh berbagai macam kalangan tentang manfaat memberikan ASI saja atau dikenal dengan kampanye ASI eksklusif sampai usia bayi 6 bulan. Setelah itu, dilanjutkan dengan tambahan makanan pendamping ASI (MPASI) dan tetap memberikan ASI sampai usia anak dua tahun atau lebih.

Manfaat ASI Eksklusif Bagi Bayi 6 Bulan Pertama

Manfaat Asi Untuk Makanan Bayi Pada 6 Bulan Pertama


Bayi usia 0-6 bulan memiliki alat pencernaan yang belum sempurna untuk mengolah makanan padat seperti orang dewasa. Inilah keunggulan utama ASI yaitu bersifat mudah dicerna dan diserap sebagai sumber nutrisi tunggal sampai usia bayi 6 bulan. ASI mempunyai kandungan yang tidak ada di susu formula manapun yaitu antibodi yang dihASIlkan oleh tubuh ibu sehingga menghindarkan tubuh bayi dari infeksi. Secara umum berikut adalah manfaat Asi yang sangat bermanfaat bagi bayi.

1. Bayi Lebih Sehat


Menurut Ruth A. Lawrence, M.D., seorang profesor dokter anak dan kebidanan di University of Rochester School of Medicine and Dentistry in Rochester, N.Y, dan pengarang Breastfeeding: A Guide for the Medical Profession (Elsevier-Mosby). Bayi dengan kecukupan ASI akan mengurangi risiko pneumonia, demam, infeksi bakteri dan virus, SIDS (Sudden Death Infant Syndrome) atau sindrom kematian bayi mendadak.

2. Bayi Memiliki Daya Tahan Tubuh yang Lebih Baik


Konsumsi ASI eksklusif selama 6 bulan dalam jangka panjang mencegah penyakit degeneratif seperti diabetes, celiac disease, dan lain-lain. Bayi yang mengonsumsi ASI terbukti lebih jarang sakit dan mengurangi resiko penyakit asma.

3. Terjamin Kandungan Gizinya


Kandungan ASI diambil dari zat gizi baik yang ada di tubuh si ibu, bahkan jika si ibu tersebut berada di kasus malnutrisi. Inilah pentingnya ibu yang sedang memberi ASI tercukupi gizinya. Jangan sampai ibu kekurangan nutrisi yang “dicuri” ASI untuk bayinya.

4. Diproduksi Sesuai Kebutuhan Tubuh Bayi


Pada saat bayi baru lahir ASI yang pertama keluar bernama kolustrum yang berwarna kuning pekat memiliki kandungan antibodi yang sangat tinggi. Selain itu juga tinggi protein tapi rendah gula yang baik untuk bayi baru lahir. Jumlahnya juga sangat sedikit seukuran satu sendok teh karena jumlah tersebut sesuai dengan ukuran lambung bayi baru lahir. Setelah bayi berusia 3-4 hari ASI akan berubah komposisinya menjadi kaya akan kandungan gula dan lemak serta jumlah yang lebih banyak untuk memenuhi kebutuhan bayi yang akan mengalami masa pertumbuhan yang pesat.

5. Mudah Diserap dan Dicerna Bayi


Ukuran molekul ASI yang lebih kecil menyebabkan ASI mudah diserap oleh organ pencernaan bayi yang cenderung belum sempurna (lambung dan usus). Karena sifatnya yang mudah dicerna inilah bayi dengan ASI cenderung lebih sering lapar dan menyusu lebih sering. Berbeda dengan susu formula yang memiliki ukuran molekul lebih besar membuat penyerapan yang lebih lama dan membuat seolah-olah bayi lebih kenyang karena jarang menyusu.

6. Memiliki Bonding yang Lebih Dengan Ibu


Ibu yang menyusui akan memiliki bonding yang kuat dengan bayi. Momen-momen menyusui adalah momen intim antara ibu dengan bayi. Sentuhan kulit bayi dan kulit ibu atau skin to skin contact menumbuhkan ikatan kuat antara ibu dan bayi.

7. Membuat Ibu Rileks dan Beristirahat


Salah satu hormon yang dihasilkan pada saat menyusui adalah oksitosin. Oksitosin yang dihasilkan bermanfaat untuk membuat ibu rileks atau tenang. Saat menyusui dapat dijadikan momen untuk ibu beristirahat sejenak.

8. Penenang Anak


Hormon oksitosin juga mengalir ke dalam ASI sehingga bayi yang sedang menyusu juga ikut merasa tenang, rileks bahkan mengantuk. Bayi yang sedang sakit atau tidak nyaman dengan kondisi di sekitarnya (misal menolak makan, tumbuh gigi, kedinginan, dan lain-lain) akan sering minta menyusu karena membuat bayi tidak rewel dan merasa nyaman karena berada dekat dengan sang ibu.

9. Mencegah Obesitas Anak


Berbeda dengan konsumsi susu formula yang cenderung membuat obesitas, konsumsi ASI dapat mencegah obesitas pada anak.

10. Kontrasepsi Alamiah


Ada dua hormon yang dihasilkan oleh ibu menyusui yaitu hormon prolaktin dan oksitosin. Hormon prolaktin berperan dalam pembentukan jumlah air susu yang dihASIlkan ibu. Efek lain yang ditimbulkan oleh hormon prolaktin yaitu menekan ovulASI atau pematangan sel telur yang nantinya akan menimbulkan kehamilan apabila sel telur yang matang dibuahi oleh sperma.

11. Membantu Penurunan Berat Badan Ibu


Selama hamil seorang ibu akan menyimpan cadangan lemak tambahan yang nantinya digunakan pada saat menyusui. Selama ibu menyusui akan membakar 200-500 ekstra kalori per harinya. Dengan ini ibu akan cepat kembali menurunkan berat badan seperti sebelum kehamilan.

12. Praktis


ASI juga selalu tersedia kapan saja dan di mana saja saat dibutuhkan bayi. Saat bepergian, saat malam hari, saat bayi sakit dan lain-lain

13. Hemat


Konsumsi ASI menghemat pembelian botol susu, susu formula, pensteril wadah, air hangat dan lain-lain.

14. Tulang Ibu Menjadi Lebih Kuat


Pengurangan risiko osteoporosis pada ibu, karena selama menyusui tubuh ibu akan menyerap kalsium lebih baik dan banyak dari makanan yang dikonsumsi.

Dengan penjelasan di atas diharapkan semua ibu kini mengetahui akan manfaat Asi. Undang-undang kesehatan di Indonesia melindungi hak bayi untuk mendapatkan ASI dari sang ibu, sehingga ibu berhak melarang jika fasilitas dan tenaga kesehatan mendorong memberikan susu formula. Namun yang perlu diingat adalah penggunaan susu formula diperbolehkan jika ada keadaan mendesak dan darurat namun perlu dikonsultasikan dengan dokter atau bidan agar sesuai dan tepat penggunaannya.