Toilet training terkadang menjadi kendala para orangtua yang memiliki balita, khususnya anak perempuan. Mengajarkan anak perempuan untuk mulai pipis dan pup sendiri tentu beda caranya dengan mengajarkan anak laki-laki.
Lantas, kapan waktu yang tepat untuk mulai toilet training anak perempuan dan bagaimana caranya? Yuk, mari kita simak tips berikut ini.
Kapan waktu yang tepat untuk mulai toilet training anak perempuan?
Kebanyakan anak perempuan dapat memulai toilet training lebih cepat dibandingkan anak laki-laki. Rata-rata usia anak perempuan untuk mulai toilet training yaitu pada usia 18 bulan. Tapi waktu untuk memulai toilet training masing-masing anak bisa berbeda tergantung dari kesiapan anak Anda. Oleh karena itu, jika Anda ingin memulai toilet training anak perempuan Anda, pastikan ia siap secara fisik dan mental.
Sebelum anak Anda menggunakan toilet, pastikan ia dapat mengontrol keinginannya untuk pipis maupun buang air besar. Jika anak Anda sering buang air besar di waktu yang sama setiap harinya, tidak buang air besar pada malam hari, dan popoknya tetap kering setelah tidur siang setidaknya dalam waktu 2 jam, berarti ia sudah bisa mengontrol keinginannya. Hal lain yang perlu diperhatikan yaitu perkembangan motorik anak. Anak harus sudah dapat berbicara ketika ia ingin pipis atau buang air besar, naik ke kursi toilet serta melepaskan pakaiannya sebelum ia menggunakan toilet.
Tips toilet training anak perempuan
Selain siap secara fisik, anak Anda tentunya juga harus siap secara mental ketika memulai toilet training. Kebanyakan anak sudah siap secara fisik, tapi mereka belum siap secara mental. Anak Anda harus memiliki keinginan untuk menggunakan toilet dan tentunya harus bersikap kooperatif dengan Anda. Ia mungkin dapat berkata bahwa dirinya sudah besar dan lebih memilih memakai celana dalam dibandingkan dengan popok. Toilet training tidak akan berjalan dengan baik apabila anak Anda selalu menolak permintaan Anda.
1. Pilih peralatan yang sesuai
Anda dapat memilih kursi toilet kecil untuk anak Anda. Kursi toilet kecil lebih nyaman dan tidak membahayakan dibandingkan dengan kursi toilet yang besar. Ketika anak Anda memiliki kursi toiletnya sendiri, hal tersebut dapat membuat ia lebih berani untuk menggunakannya. Kursi toilet yang besar pun juga sebenarnya bisa tetap dipakai. Anda dapat memasang tempat duduk kecil yang disambungkan di atas kursi toilet besar tersebut.
2. Tunjukkan cara memakainya
Anak sering meniru apa yang orang dewasa lakukan. Coba ajak anak Anda ke toilet bersama-sama dengan Anda. Berikan contoh apa yang harus ia lakukan. Ajarkan kepadanya cara membersihkan kemaluannya, menyiram setelah pipis atau buang air besar, dan juga mencuci tangan.
3. Buatkan jadwal untuknya
Atur jadwal anak Anda ketika ia ke toilet. Jika Anda membuatkan jadwal yang rutin untuknya, maka ia akan terlatih dan tahu kapan sebaiknya ia ke toilet. Sebagai contoh, usahakan ia ke toilet saat pagi hari, setelah sarapan, dan makan siang. Jangan terlalu sering mengganti jadwalnya karena hal tersebut dapat membuatnya bingung.
4. Ajari anak Anda tentang kebersihan
Kebersihan toilet merupakan salah satu hal yang penting terutama bagi anak perempuan. Penggunaan toilet yang tidak bersih dapat mencetuskan terjadinya infeksi saluran kencing. Ajari anak Anda cara membersihkan vaginanya dengan benar, yaitu dengan membersihkan dari arah depan ke belakang.
5. Berikan pujian pada anak Anda
Ketika melakukan toilet training, berikan anak Anda semangat. Jika terjadi kesalahan, jelaskan dengan baik apa yang seharusnya ia lakukan. Jangan terlalu cepat memarahinya. Selain itu, Anda juga dapat memberikan pujian pada anak Anda ketika ia melakukan hal yang benar. Dengan hal tersebut, anak menjadi lebih semangat dalam menjalani toilet training.
6. Night training
Night training dilakukan pada bagian akhir toilet training. Pastikan anak Anda siap terlebih dahulu dengan night training dengan cara melihat bahwa popoknya tetap kering ketika tidur siang maupun tidur pada malam hari. Anda dapat memulainya dengan cara membawa anak Anda ke kamar mandi dan membiarkan ia duduk di toilet sebelum tidur dan segera setelah ia bangun tidur. Selain itu, Anda juga dapat mensiasatinya dengan cara membatasi asupan minumnya ketika ia akan tidur.