Hal yang Akan Terjadi Jika Anda Kurang Tidur

Setiap orang mungkin pernah mengalami kurang tidur. Ini bisa terjadi karena berbagai alasan, misalnya menyelesaikan tugas, ada acara hingga larut malam, atau sesederhana mendadak sulit tidur.

Hal yang Akan Terjadi Jika Anda Kurang Tidur

Bukan hanya membuat Anda mengantuk keesokan harinya, kurang tidur bisa berdampak pada kesehatan secara menyeluruh.

"Tidur bukanlah kemewahan, itu suatu keharusan," kata psikolog Michelle Drerup. "Jam tidur yang hilang menambah defisit kesehatan yang lebih besar dari yang Anda sadari."

Menurut penelitian, tidur kurang dari 6-8 jam tidur per malam dapat meningkatkan risiko kematian Anda hingga 12 persen. Para ahli menyarankan Anda untuk tidur 7 hingga 9 jam setiap hari.

Ketika Anda kurang tidur, sebenarnya banyak dampak yang akan terjadi pada tubuh Anda, berikut beberapa contohnya :

Kelelahan


Setelah beraktivitas hingga larut malam dan tetap bangun pada pagi hari, Anda akan merasa kelelahan. Bila ini yang terjadi, kemungkinan Anda bisa tertidur di tempat-tempat yang tak diinginkan, mungkin saat rapat.

Untuk mengatasi kelelahan dan mengantuk sepanjang hari, sebagian orang mungkin minum kopi. Ini memang salah satu cara mudah untuk membuat Anda tetap terjaga, tetapi perhatikan jumlah konsumsinya. Menurut psikiater Alex Dimitriu, cobalah untuk tidak melebihi empat cangkir kopi per hari.

Perubahan suasana hati


Kurang tidur juga bisa berdampak pada perubahan suasana hati. Sebab, saat Anda kurang tidur ini bisa mengarah ke peningkatan kadar kortisol, juga dikenal sebagai hormon stres di dalam tubuh. Sebaliknya, tidur malam yang nyenyak secara alami mengurangi kadar kortisol di tubuh Anda.

Berat badan naik


Kurang tidur dapat menyebabkan berkurangnya kadar leptin, hormon yang membuat Anda merasa kenyang. Tingkat leptin menurun dan membuat Anda merasa lebih lapar dan lebih mungkin untuk makan makanan berkalori tinggi. Pada akhirnya ini akan menambahkan sedikit demi sedikit berat badan Anda.

Halusinasi


Saat kurang tidur menjadi lebih sering, Anda berpotensi mengalami halusinasi, persepsi tentang sesuatu yang tidak benar-benar ada di lingkungan, berlawanan dengan ilusi, yang merupakan salah tafsir atas sesuatu yang hadir.

Misalnya, merasa melihat kucing padahal tidak ada adalah halusinasi, tetapi salah mengira rak sepatu seperti seseorang adalah ilusi.

Menurut Michelle, ini dikenal sebagai halusinasi hypnagogic dan hypnopompic. Anda akan mengalami halusinasi dalam bentuk orang, suara, atau bayangan.

Jika Anda melihat sesuatu yang sebenarnya tidak ada waktu kurang tidur, mungkin ini waktunya untuk beristirahat.

Penyakit jantung


Salah satu risiko kesehatan kekurangan tidur adalah hipertensi atau tekanan darah tinggi. Kurang tidur juga dapat berkontribusi pada peningkatan risiko penyakit terkait jantung lain, seperti serangan jantung dan detak jantung yang tidak teratur.

Laki-laki pria paruh baya yang tidur lima jam atau kurang per malam memiliki risiko dua kali lipat mengalami kejadian kardiovaskular besar selama 20 tahun berikutnya dibandingkan mereka yang mendapatkan tujuh sampai delapan jam tidur.

Testosteron rendah


Kurang tidur dapat menurunkan kadar testosteron secara drastis pada laki-laki yang sehat hanya dalam waktu satu minggu.

Eve Van Cauter, profesor di bidang kedokteran, menemukan bahwa laki-laki yang tidur kurang dari lima jam semalam selama satu minggu memiliki kadar testosteron yang jauh lebih rendah daripada ketika mereka tidur malam penuh.

Testosteron rendah memiliki sejumlah konsekuensi negatif bagi laki-laki muda, dan tidak hanya dalam perilaku seksual dan reproduksi. Sangat penting dalam membangun kekuatan dan massa otot dan kepadatan tulang.

"Kadar testosteron yang rendah dikaitkan dengan berkurangnya kesehatan dan kekuatan, yang mungkin juga terjadi sebagai akibat dari kurang tidur," kata Van Cauter.

Reaksi lambat


Saat kurang tidur, Anda akan mengantuk, lelah, dan kurang fokus. Ini menyebabkan Anda lambat dalam bereaksi dan memengaruhi kemampuan Anda untuk membuat keputusan cepat.

Menurut penelitian dalam jurnal Sleep, orang yang kurang tidur keakuratannya menurun hingga 2,4 persen. Sedangkan peserta yang beristirahat dengan baik mengalami peningkatan hingga 4,3 persen.