Jerawat Bisa Muncul di Area Kewanitaan

Tidak peduli seberapa rajin Anda menjaga kulit Anda tetap bersih, jerawat memiliki cara liciknya tersendiri untuk muncul pada saat-saat terburuk dan terkadang, di tempat yang paling tak terduga. Di wajah, di punggung, di dada, dan bahkan di Miss V.

Jerawat Bisa Muncul di Area Kewanitaan

Ya, jerawat di Miss V mungkin saja terjadi pada banyak perempuan. Apa, sih, yang jadi penyebabnya? Dan yang terutama, bagaimana cara mengobati jerawat di Miss V? Baca selengkapnya di sini.

Kenapa bisa muncul jerawat di Miss V?


Sama seperti jerawat wajah, jerawat di Miss V (lebih tepatnya di daerah vulva, bagian terluar dari kemaluan yang bisa dilihat oleh mata telanjang) adalah peradangan kulit yang disebabkan oleh tersumbatnya pori-pori oleh kelebihan minyak alami kulit, sel kulit mati, dan pertumbuhan bakteri. Peradangan kulit ini kemudian membesar menjadi bintil jerawat yang berisi nanah. Jerawat di Miss V juga bisa timbul akibat perubahan hormon dan stres berat.

Penyebab lain yang juga umum dari jerawat di Miss V adalah folikulitis, yaitu infeksi dan pembengkakan folikel rambut. Folikulitis bisa terjadi akibat bercukur; rambut yang tumbuh ke dalam; mengenakan celana dalam yang ketat, atau pakaian yang menggosok kulit atau folikel yang tersumbat atau teriritasi oleh keringat atau produk perawatan kulit (sabun kewanitaan, misalnya).


Penyebab jerawat di Miss V yang lebih serius


Pada beberapa kasus tertentu, jerawat di area initim ini dapat disebabkan oleh kondisi kesehatan tertentu, contohnya adalah acne inversa (hidradenitis suppurativa) dan Molluscum contagiosum.

Acne inversa adalah peradangan kulit kronis yang memengaruhi kelenjar keringat di selangkangan dan di bawah payudara. Acne inversa ditandai dengan bintik jerawat berulang yang terasa sakit dan mengandung nanah. Bedanya dengan jerawat biasa, jerawat acne inversa tidak mudah sembuh dan bisa meninggalkan bekas luka. Menurut Hidradenitis Suppurativa Foundation, penyakit ini dimiliki oleh 4 persen populasi masyarakat dunia.

Sementara itu, Molluscum contagiosum adalah penyakit kelamin akibat infeksi virus yang ditandai dengan munculnya bisul mirip jerawat yang dapat terjadi di manapun pada tubuh, termasuk area Miss V. Bedanya dengan jerawat biasa, jerawat Mollusca biasanya berbentuk lebih kecil tapi menonjol, dan berwarna daging. Jerawat Mollusca juga bisa berbentuk mirip mutiara dan memiliki lesung pipit di pusatnya.


Bagaimana cara mengobati jerawat di Miss V?


Jerawat di Miss V pada umumnya tidak berbahaya dan bisa diobati seperti jerawat pada bagian tubuh lainnya. Sama halnya dengan jerawat di wajah, jangan coba-coba untuk memencet jerawat yang timbul di dekat Miss V atau vulva, karena hal ini dapat menyebabkan infeksi makin parah. Sebagai gantinya, kompres area yang bermasalah denga waslap hangat suam kuku untuk mengempiskan peradangan.

Dr. Michele Farber dari Schweiger Dermatology, dikutip dari She Knows, menyarankan Anda untuk membasuh area Miss V yang berjerawat dengan sabun yang mengandung benzoil peroksida, baik sebagai alat pengobatan maupun pencegahan jerawat. Dengan catatan, usapkan dengan hati-hati pada kulit keratin saja (bagian kulit yang lebih tebal dan berambut) dan hindari menggosokkan sabun pada kulit mukosa (bagian lembut di dalam bibir Miss V). Pastikan juga untuk menghindari produk pembersih yang mengandung bahan iritan, seperti sulfat, gliserin, paraben, phthalate, kedelai gluten, atau susu.

Meski jerawat di Miss V biasanya bukan masalah besar, namun waspadai jika jumlahnya muncul banyak atau berulang atau terus-menerus. Hal terbaik yang bisa Anda lakukan adalah berkonsultasi dengan dokter kandungan tentang masalah jerawat Anda. Dokter dapat memastikan apakah benjolan di daerah Miss V itu sebenarnya bisul akibat penyakit kelamin atau hanya jerawat biasa dari penumpukan kotoran.

Cara mencegah muncul jerawat di Miss V


Untuk menghindari kemunculan “kloter” jerawat baru di area intim, selalu utamakan kebersihan Miss V dan jaga agar daerah vulva agar selalu kering. Cepat-cepat ganti pakaian dalam dengan yang baru setelah berkeringat dari aktivitas seharian atau berolahraga.