Apakah Kopi Instan Baik Untuk Kesehatan?

Apakah Anda penggemar kopi yang tidak bisa melewati sehari saja tanpa mengonsumsi kafein ini? Atau Anda akan merasa sakit kepala dan galau ketika tidak menemukan kopi? Anda tidak sendirian. Begitu banyak orang yang mengalami ketergantungan pada kafein, sehingga mulai timbul gejala dan keluhan kesehatan jika sehari saja tidak meminum secangkir kopi.

Apakah Kopi Instan Baik Untuk Kesehatan

Mengonsumsi hanya kopi murni tanpa tambahan gula mungkin tidak terlalu masalah. Namun yang terjadi, jenis kopi yang kebanyakan kita konsumsi adalah kopi instan dengan bahan-bahan pengawet dan tambahan pemanis yang dapat meningkatkan kadar gula dalam tubuh.

Kopi instan memang merupakan pilihan yang lebih nyaman sekaligus enak bagi para penikmat kafein. Selain karena harganya yang lebih murah dibandingkan dengan kopi yang ditumbuk langsung dari biji kopinya, juga lantaran kemudahan dalam membuat dan mempersiapkannya. Meski begitu, Anda sebaiknya tidak terlalu tergantung pada kopi instan. Ini beberapa sisi baik dan buruk kopi instan bagi kesehatan yang perlu Anda pertimbangkan :

1. Kopi instan bisa menurunkan risiko penyakit jantung


Kopi dari biji kopi murni berisiko meningkatkan kadar kolesterol dalam tubuh karena memiliki kandungan cafestol yang tinggi. Bagaimana dengan kopi instan? Kabar baiknya, kopi instan memiliki kandungan cafestol yang lebih rendah dibandingkan dengan kopi dari biji kopi langsung. Cafestol merupakan kandungan yang dapat meningkatkan kadar kolesterol dalam tubuh, yang dapat ditemui di dalam kopi yang dibuat langsung dari biji kopinya. Cafestol di dalam biji kopi sudah berkurang sangat banyak pada kopi instan maupun kopi yang sudah melalui proses filter. Karenanya, turunkan risiko penyakit jantung akibat kolesterol tinggi dengan memilih kopi instan.

2. Adanya kandungan beracun dalam kopi instan


Kopi instan memiliki kadar acrylamide yang tinggi, senyawa kimia yang telah melalui proses penelitian dan dapat berkontribusi sebagai penyebab kanker pada hewan yang menjalani tes. Menurut Food and Drug Administration atau FDA, acylamide dapat menyebabkan kerusakan saraf dan dapat terbentuk secara alami dalam beberapa jenis makanan yang dipanaskan pada suhu yang sangat tinggi. Hingga saat ini, acrylamide masih terus diteliti untuk memastikan bahayanya bagi kesehatan, namun kopi instan jelas memiliki kandungan acrylamide yang tinggi, sebesar 458 parts-per-billion atau ppb, dibandingkan dengan 13 ppb pada kopi dari biji kopi murni yang digiling.

3. Kandungan kafein dalam kopi instan lebih rendah


Di dalam kopi instan, sebenarnya justru terdapat kandungan kafein yang lebih rendah daripada kopi dari biji kopi yang digiling. Di dalam kopi instan, hanya terdapat sekitar 27 mg kafein per sajiannya. Sajiannya sendiri biasa memiliki takaran satu sendok teh. Sementara itu, di dalam kopi dari biji kopi yang digiling, terdapat minimum kadar kafein sebanyak 95 mg.

4. Menyebabkan halusinasi


Sebuah penelitian oleh Durham University menunjukkan hasil adanya risiko yang tinggi untuk mengalami halusinasi pada mereka yang merupakan peminum 7 kali lebih banyak kopi instan daripada peminum kopi giling per harinya. Hal ini dapat disebabkan oleh adanya peningkatan produkis kortison, hormon stres dalam tubuh akibat adanya konsumsi kopi instan. Namun, hal ini masih terus diteliti seiring dengan berjalannya waktu.