Biodata dan Profil Band Cupumanik

Di tahun 1996 Grup Band Cupumanik terbentuk, Che (vocal) dan Iyak (bass) yang pertama menemukan dan mendirikan band ini. Saat terbentuk pada tanggal 25 Oktober 1996, Bandung kota yang ditakdirkan untuk mempertemukan para personelnya dan membesarkan band ini.

Biodata dan Profil Band Cupumanik

Pada awal kemunculannya di kota Kembang Bandung, Cupumanik tampil sebagai band cover song lagu-lagu semacam: Pearl Jam, Stone Temple Pilots, Soundgarden, Bush, Live, Silverchair, Foo Fighters sampai Alice in Chains.

Tepat ketika musik grunge sedang bergulir di era itu, Cupumanik mulai dikenal sebagai bintang tamu di banyak acara musik grunge, sebut saja acara grunge pertama dan terbesar di Bandung yang sangat fenomenal yaitu “Grungy”, di event tersebut Cupumanik menarik banyak perhatian dari publik musik Bandung. Setelah itu mulailah merambah job manggung ke kampus-kampus, pensi, off air radio dan cafe yang sengaja membuat event seperti “99% Grunge”, “Seattle Sound Nite”.

Anggota Band

  • Dony Setiawan [Drum]
  • Eski Mulya Gunawan [Gitar]
  • Muhammad Riyad a.k.a Iyak [Bass]
  • Candra Hendrawan Johan a.k.a Che [Vocal]

Di tahun 1999, Cupumanik sudah mulai mengenalkan musik mereka sendiri, mereka sudah mulai memiliki keinginan kuat untuk mencari bentuk dan identitas musikal mereka. Lagu yang pertama kali diciptakan adalah berjudul Kuyup, sebuah penjelajahan musikal yang sangat blues dengan lirik yang sangat personal, mengenai deskripsi estetika sex. Lagu kedua yaitu Tentang Abu-Abu, sebuah lirik instrospektif mengenai diri yang sedang “high” tiba-tiba tersadar mendengar senandung adzan magrib. Lalu Aib sebuah lagu yang tercipta karena sebuah kondisi nyata seorang teman wanita yang dibuang keluarga dengan kisah hamil di luar nikah. Lagu Aib-lah yang membuat band ini makin dikenal, setelah lagu ini masuk ke dalam chart indie di radio.

Biodata dan Profil Band Cupumanik

Di tahun 2001, band ini makin menemukan bentuk musikalnya, fondasipun semakin kuat didukung personel yang makin solid setelah berganti-ganti personel sebelumnya. Che dan Iyak akhirnya menemukan Rama (gitar), Eski (gitar) dan Dony (drum). Single Maha Rencana di-publish oleh salah satu majalah sub culture bernama Ripple, dalam sebuah kaset dari bonus majalah mereka. Single Maha Rencana-lah sebuah tiket menuju scene music Bandung yang sangat heterogen dan besar persaingannya.

Rencana untuk merilis album sendiri dengan jalan independen akhirnya buyar setelah ada tawaran dari label major Sony Music, tawaran pertama dari mereka adalah membuat split album, side A CUPUMANIK dan side B adalah band Jakarta SAINT LOCO. Tawaran itu ditolak Cupumanik, tak lama setelah lobby-lobby panjang dengan Sony Music, label major lokal Aquarius Musikindo langsung menawari mereka full album di bawah bendera Pop Music/Aquarius. Tahun 2004 Cupumanik resmi bergabung dengan Aquarius untuk 2 album. Debut album major bertitel Cupumanik akhirnya rilis secara nasional pada April 2005. Dengan single pertama Maha Rencana.

Biodata dan Profil Band Cupumanik

Sebelum rilis album, di tengah-tengah masa rekaman album, Cupumanik melakukan rangkaian tour bersama band alternative /RIF yang juga asal Bandung, tour 5 kota di mulai dari kota Surabaya, berlanjut ke Malang, Yogyakarta, Cirebon dan berakhir di Jakarta. Di tahun 2005 akhir, band ini masuk kedalam album soundtrack film “Dealova” dengan single Perkenankan Aku Mencintainya, sebuah lirik yang memaparkan hubungan pelik sepasang kekasih yang berbeda agama. Single kedua dengan judul Bukan Saat Ini diluncurkan di akhir 2006, dan lagu ini pun masuk sebagai soundtrack film layar lebar “Ada Aku Kamu Ada”, di bulan Mei 2008.

Konsep “Love, Live and Empatyhy” menjadi tag line atau slogan yang sengaja dihembuskan kepada publik dan media sebagai sebuah slogan representatif atau gambaran lirik-lirik yang terkandung di album pertama mereka. Media bahkan menyebut mereka sebagai “sebuah band empathy rock”, “Band Grunge dari Bandung” dan ungkapan lain dari media seperti “Seattle Rock on Acid”. Publik grunge lokal, komunitas grunge di Jakarta, Bandung, Palembang, Cirebon, Bogor mengundang show mereka atas nama musik grunge, dan Cupumanik berkali-kali tampil sebagai headline dalam acara grunge seperti “Pearl Jam Nite” dengan sambutan yang sangat baik.


Saat ini Cupumanik sedang mengumpulkan materi album kompilasi yang akan diproduksi oleh PMI (Palu Musik Indonesia), sebuah label milik Pay BIP. Album itu akan diramaikan oleh Pay BIP, The Flowers, Private Harmony dan beberapa band dari komunitas Vacuum Noise, sebuah komunitas musik dari band-band yang pernah diproduseri Pay. Album kedua akan digarap setelah proyek kompilasi di pertengahan 2009, yang rencananya akan di produksi dengan jalan independent. Karena Cupumanik sudah dalam proses resign dengan label Aquarius. Tema lirik masih di seputar sikap personal dan reaksi terhadap keadaan politik, memperjuangkan mimpi, gumpalan kemarahan atas kondisi pembodohan karya, relasi sosial dan pengalaman metafis transendental. Musik masih akan kental nuansa grunge, blues, modern rock dan sentuhan rock N roll.

Motivasi terbesar kami ingin segera merilis album kedua adalah untuk para Cupumaniak dan mengembalikan spirit musik grunge seperti saat pertama kali kami muncul

Begitulah Iyak sang bassist menjelaskan ambisinya dalam sebuah interview. Cupumaniak adalah sebuah istilah atau sebutan bagi fans mereka di berbagai daerah. Kabarnya management Cupumanik mengelola fans mereka dalam sebuah wadah klub ngobrol yang bernama ISI (Interaksi Hati) yang jumlahnya semakin bertambah.