Lebih Mengenal Tumor Otak

Ayrton Magali Sastra Soeprapto, anak kedua dari pasangan Marcella Zalianty dan Ananda Mikola, sekarang ini sedang berjuang melawan tumor otak setelah sebelumnya pernah divonis dengan penyakit yang sama pada 2014.

Lebih Mengenal Tumor Otak

Anak laki-laki berusia empat tahun tersebut kondisinya sempat membaik. Kini, ia dikabarkan kembali masuk rumah sakit dan tengah mendapatkan perawatan.

Apakah itu tumor otak dan bagaimana cara pencegahan serta perawatannya? Berikut informasi yang kami rangkum dari berbagai sumber.

Tumor otak merupakan pertumbuhan sel-sel dalam tengkorak secara abnormal. Jenis tumor otak berbeda-beda. Ada tumor otak bersifat non-kanker (jinak) dan beberapa tumor otak bersifat kanker (ganas).

Tumor bisa langsung dimulai di otak atau dari kanker payudara, paru-paru, usus besar, ginjal, dan melaoma yang kemudian menyebar hingga ke otak.

Orang yang berisiko terkena tumor otak antara lain mereka yang diwariskan secara genetik, sering terkena paparan kimia di tempat kerja, dan orang yang telah terpapar radiasi pengion (ionizing radiation).

Risiko tumor otak juga meningkat pada orang beretnis Kaukasia dan orang yang tidak ada riwayat cacar air. Sebagian besar jenis tumor otak meningkat seiring bertambahnya usia.

Bagaimana cara mengetahui jika seseorang mengidap tumor otak? Pertama, dokter akan memeriksa fisik dan melihat riwayat medis, termasuk pemeriksaan neurologis yang sangat rinci. Kemudian, akan dilakukan tes pada mata untuk melihat apakah ada pembengkakan saraf optik.

Dokter juga akan mengevaluasi kekuatan otot, koordinasi, ingatan, kemampuan melakukan perhitungan matematis, dan serangkaian pemeriksaan fisik seperti CT scan kepala, MRI kepala, angiografi, X-ray, dan biopsi.

Gejala dan perawatan tumor otak


Pada orang yang mengalami tumor otak akan merasakan beberapa gejala. Namun, ini tergantung pada lokasi dan ukuran tumor.

Beberapa tumor menyebabkan kerusakan langsung dengan menyerang jaringan otak, sedangkan tumor lain bisa menyebabkan tekanan pada otak di sekitarnya.

Gejala umum yang akan terasa adalah sakit kepala yang parah pada pagi hari saat bangun tidur, terjadi saat tidur, serta diperburuk dengan batuk, bersin, atau olahraga.

Gejala lain adalah muntah, penglihatan kabur, kebingungan, kejang, kelemahan anggota tubuh atau bagian wajah, hilang ingatan, sulit menulis atau membaca, sulit menelan, penurunan kewaspadaan, tremor tangan, kehilangan keseimbangan, mati rasa di satu sisi tubuh, sulit bicara atau memahami perkataan orang lain, serta adanya perubahan suasana hati, kepribadian, emosi, dan perilaku.

Ada beberapa perawatan yang mungkin dilakukan untuk mengurangi gejala dan tumor secara keseluruhan, tergantung pada jenis tumor, ukuran tumor, lokasi tumor, dan kesehatan secara umum.

Perawatan yang paling umum untuk tumor otak ganas adalah operasi. Tujuannya, untuk mengangkat sebanyak mungkin kanker tanpa menyebabkan kerusakan pada bagian otak yang sehat.

Pembedahan bisa dikombinasikan dengan perawatan lain seperti terapi radiasi dan kemoterapi, serta terapi fisik, terapi okupasi, dan terapi wicara.

Selain itu, juga ada alternatif perawatan untuk mengatasi stres diagnosis tumor otak, seperti akupuntur, terapi seni, olahraga, meditasi, terapi musik, dan latihan relaksasi.

Hal yang harus dilakukan setelah didiagnosis tumor otak


Saat Anda didiagnosis tumor otak, rasanya akan menakutkan dan membuat Anda putus asa. Namun, hidup akan terus berjalan. Ada beberapa hal yang bisa Anda lakukan agar tidak terus menerus sedih setelah mendapatkan diagnosis.

Hal pertama adalah mulai mempelajari tumor otak untuk membuat keputusan tentang perawatan Anda.

Anda juga bisa menanyakan pada dokter tentang jenis tumor otak spesifik Anda, termasuk pilihan perawatan.

Ketika Anda belajar lebih banyak tentang tumor otak, Anda mungkin menjadi lebih percaya diri dalam membuat keputusan perawatan.

Setelah itu, jaga hubungan dengan teman dan keluarga untuk mendapatkan dukungan yang akan Anda perlukan, seperti menemani ketika di rumah sakit atau mendapat dukungan emosional.

Anda juga perlu menemukan pendengar yang baik untuk bicara soal harapan dan ketakutan Anda. Ini bisa teman, keluarga, konselor, pekerja sosial medis, atau kelompok pendukung kanker.