Ketika kepala mendadak sakit, Anda mungkin akan langsung menuju ke lemari obat untuk meminum obat pereda nyeri yang tersedia di sana. Karena ingin cepat sembuh, Anda lupa untuk memeriksa tanggal kedaluwarsanya. Setelah obat itu tertelan Anda baru menyadari bahwa obat tersebut telah kedaluwarsa.
Tanggal kedaluwarsa obat umumnya tertera pada label atau kemasan obat. Tanggal yang tertera tersebut merupakan tanggal terakhir dimana pabrik farmasi atau produsen obat masih dapat memberikan jaminan penuh akan potensi obat dan keamanannya. Dan semua produsen obat, wajib mencantumkan tanggal kedaluwarsa pada setiap produknya.
Dikutip dari Health, menurut Margarita Rohr, MD, dariUniversits New York Langone Joan H. Tisch Pusat Kesehatan Wanita, soal keamanan obat kedaluwarsa, sebenarnya ada sedikit bukti ilmiah bahwa obat kedaluwarsa bisa menjadi toxic (racun) yang apabila Anda konsumsi dapat membuat Anda sakit, sama seperti saat Anda mengonsumsi makanan busuk.
Meski tidak selalu berakibat buruk, namun yang jelas, obat akan kehilangan beberapa efektivitasnya setelah tanggal kedaluwarsa berakhir. “Seberapa banyak efektivitas yang hilang setelah tanggal kedaluwarsa,masih belum jelas dan kemungkinan akan menimbulkan efek buruk bagi tubuh,” katanya.
Pada beberapa obat tertentu tanggal kedaluwarsa obat lebih penting daripada yang lain. “Nitrogliserin [yang digunakan untuk mengobati nyeri dada] diketahui sangat cepat kehilangan efektifitas mereka, karena itu obat ini tidak boleh digunakan melewati tanggal kedaluwarsa," kata dr. Rohr.
Obat lain yang sebaiknya tidak dikonsumsi setelah tanggal penggunaannya berakhir adalah antibiotik cair dan pilnya, serta beberpa obat yang suntikan seperti Norepinefrin (digunakan untuk mengobati syok dan tekanan darah rendah), misalnya, harus dibuang jika Anda melihat perubahan warna di dalam kemasan (Ampul), tambah dr. Rohr.
Apakah obat-obatan kedaluarsa masih bisa digunakan? Efektifitas beberapa produk obat diketahui bertahan lebih lama daripada tanggal kedaluwarsa yang tertera pada label. Untuk mengetahui apakah obat masih memiliki potensi meski telah melewati tanggal kedaluwarsa, Rohr merekomendasikan untuk mempertimbangkan tujuan awal Anda mengambil obat tersebut.
"Jika Anda menggunakan pengencer darah seperti warfarin untuk mencegah pembekuan darah atau obat anti kejang seperti dilantin atau phenobarbital, penting untuk memastikan obat memiliki potensi penuh untuk membantu mencegah efek merugikan dari kegagalan pengobatan," katanya.
Jadi jika setelah minum obat kedaluwarsa, Anda tidak merasakan efek apa pun seperti biasanya, itu pertanda obat tersebut telah kehilangan Efektivitasnya, dianjurkan untuk membeli obat yang baru.