Semasa hidupnya Pablo Escobar dikenal sebagai Raja ‘Kokain’ Dunia yang menguasai 80 persen perdagangan narkoba di dunia. Kekayaannya bahkan kala itu melebihi kekayaan Bill Gates sebagai orang terkaya di dunia.
Walapun dunia mengenalnya sebagai gembong narkoba terbesar di dunia, namun di tanah kelahirannya di Kolombia, orang mengenalnya sebagai ‘Robin Hood’ karena menyumbangkan banyak hartanya untuk para orang miskin dan membangun daerahnya.
Biodata Pablo Escobar
- Nama : Pablo Emilio Escobar Gaviria
- Lahir : Rionegro, Kolombia, 1 December 1949
- Wafat : Medellín, Kolombia, 2 December 1993
- Orang Tua : Abel de Jesús Dari Escobar Echeverri (ayah), Hemilda de los Dolores Gaviria Berrío (ibu)
- Istri : Maria Victoria Henao
- Anak : Sebastián Marroquín, Manuela Escobar
- Kekayaan : 437.9 triliun Rupiah (1993)
Pablo Ecobar lahir dengan nama lengkap Pablo Emilio Escobar Gaviria. Ia dilahirkan pada tanggal 1 Desember 1949, di Rionegro, Kolombia.
Masa Kecil
Escobar merupakan anak ketiga dari tujuh bersaudara dari pasangan seorang petani bernama Abel de Jesús Dari Escobar Echeverri dan istrinya Hemilda de los Dolores Gaviria Berrío yang bekerja sebagai seorang guru.
Sejak kecil Pablo Escobar dibesarkan di kota Medellín, Kolombia. Menurut artikel yang di tulis oleh Marcela Grajales dari Kean University mengatakan bahwa di usia remaja, Pablo Escobar mulai melakukan kegiatan kriminal dengan mencuri batu nisan yang kemudian ia jual ke penyelundup lokal.
Terlibat Aksi Kriminal Sejak Remaja
Dalam biografi Pablo Escobar yang jelaskan oleh Sebastián Marroquín, ia mengklaim bahwa tindakan kriminal ayahnya tersebut dimulai dengan praktik menjual ijazah sekolah menengah palsu seperti yang dilansir dari Person.org. Pablo Escobar diketahui belajar di Universitas dalam waktu yang singkat dan tidak mendapatkan gelar serta ijazah.
Pablo Escobar akhirnya terlibat dalam banyak aktifitas kriminal dengan rekannya Oscar Benel Aguirre. Mereka berdua mulai menjalankan penipuan di jalanan, menjual rokok selundupan, menjual tiket lotere palsu, dan melakukan pencurian mobil.
Di awal tahun 1970-an, sebelum terkenal sebagai gembong narkoba terbesar, Pablo Escobar bertindak sebagai pencuri dan pengawal. Ia diduga menghasilkan 100.000 ribu dollar dengan menculik seorang pejabat di Medellín dengan tebusan.
Pablo Escobar kemudian mulai bekerja dengan Alvaro Prieto seorang penyelundup yang beroperasi di sekitar Medellín, Kolombia. Dari pekerjaannya dengan Alvaro Prieto, Escobar berhasil mengumpulkan 1 juta peso kolombia pada usia 22 tahun.
Dan saat Escobar berusia 26 tahun ia sudah berhasil mengumpulkan senilai 100 juta peso atau sekitar 3 juta dollar AS di bank dari hasil aktifitas ilegalnya tersebut.
Dikutip dari The Accountant’s Story, Anaknya Roberto Escobar menjelaskan bagaimana perjalanan Pablo Escobar yang kala itu masih dari kelas rendahan berubah menjadi salah satu orang terkaya di dunia berkat kegiatan haramnya tersebut.
Mulai Berbisnis Kokain
Mulai pada tahun 1975, Pablo Escobar kala itu mulai mengembangkan bisnis kokainnya dengan mengirimnya keluar kolombia terutama ke Panama hingga menyelundupkannya ke Amerika Serikat.
Untuk melancarkan bisnis kokainnya, Pablo Escobar membeli 15 pesawat besar, termasuk Learjet dan 6 helikopter sebagai alat angkutannya. Namun banyak pilotnya meninggal kala membawa barang selundupan milik Pablo Escobar.
Pada bulan Maret 1976, Pablo Escobar kala itu berusia 26 tahun menikahi Maria Victoria Henao, yang berusia 15 tahun. Dari pernikahan itu, mereka memiliki dua anak bernama Juan Pablo Sebastián Marroquín dan Manuela.
Pada bulan Mei 1976, Pablo Escobar dan beberapa anak buahnya tertangkap dengan membawa 39 kilogram bahan baku kokain saat mencoba kembali ke Medellín dengan muatan berat dari Ekuador.
Pablo Escobar mencoba menyuap hakim-hakim Medellín yang mengadili kasusnya namun tidak berhasil. Setelah berbulan-bulan berkutat dengan hukum, ia kemudian memerintahkan pembunuhan terhadap dua petugas yang menangkapnya, dan kasus itu kemudian dibatalkan.
Pablo Escobar menjalin hubungan dengan pihak kepolisian atau yang berwenang dengan cara menyuap ataupun melakukan ancaman pembunuhan.
Menyelundupkan ke Berbagai Negara
Pablo Escobar kemudian semakin mendalami bisnis narkoba karena barang selundupan lain terlalu berbahaya jika dikirim lintas negara. Selain itu, karena tidak ada kartel narkoba, dan hanya beberapa saja pengedar narkoba kecil membuat Pablo Escobar semakin terlena di dalam bisnis tersebut.
Di Peru, Pablo Escobar membeli bahan baku kokain kemudian ia diolah di laboratorium miliknya di sebuah rumah dua lantai di Medellín. Awal bisnisnya, Pablo membeli bahan baku kokain seberat 14 kg.
Pada awalnya, dia menyelundupkan kokain ke dalam ban pesawat tua, dari penyelundupan tersebut ia bisa menghasilkan keuntungan sebanyak $ 500.000 per penerbangan, tergantung banyaknya jumlah selundupan.
Ketika permintaan kokain melonjak di Amerika Serikat, Pablo Escobar kemudian mulai mengatur pengiriman, rute penyelundupan di Florida Selatan, California, dan bagian lain negara Amerika.
Pablo Escobar dan Kartel Medellin
Pablo Escobar bersama dengan Carlos Lehder serta Jorge Ochoa yang kemudian dikenal dengan nama ‘Kartel Medellin‘ bekerja sama membuat titik pengiriman kokain di wilayah Bahama di sebuah pulau bernama Norman Cay yang dekat dengan Florida.
Pablo Escobar tidak membeli pulau tersebut, ia hanya membeli sebagian besar tanah di pulau itu untuk dibangun landasan udara, pelabuhan, rumah, hotel, dan juga membangun gudang untuk kokainnya.
Ia juga membeli beberapa perahu dan pesawat sebagai sarana pengiriman barangnya. Dari tahun 1978 hingga 1982, Pulau Norman Cay digunakan sebagai rute penyelundupan sentral bagi Kartel Medellín.
Pablo Escobar meraup banyak keuntungan dari bisnisnya tersebut. Ia dapat membeli lahan seluas 20 km di Antioquia senilai jutaan dolar dan membangun rumah mewah Hacienda Nápoles.
Rumah mewah tersebut berisi kebun binatang, danau, taman patung, arena adu banteng pribadi, dan hiburan lain untuk keluarganya dan rekan bisnisnya yang lain.
Diperkirakan setiap bulan Pablo Escobar memasok 70 hingga 80 ton kokain dari Kolombia ke Amerika Serikat. Puncaknya pada tahun 1980an, Pablo Escobar bersama Kartel Medellinnya mengirimkan sebanyak 11 ton kokain tiap pesawat ke Amerika Serikat. Ia bahkan pernah mengirimkan kokain sebanyak 23 ton melalui kapal laut.
Menurut saudaranya, Roberto Escobar selain menggunakan pesawat, Pablo Escobar juga menggunakan dua kapal selam kecil untuk mengangkut muatan besar ke Amerika.
Raja Kokain di Dunia
Pablo Escobar semakin terkenal di dunia internasional karena jaringan narkobanya yang terkenal. Kartel Medellín milik Pablo Escobar mengendalikan sebagian besar obat-obatan terlarang yang masuk ke Amerika Serikat, Meksiko, Puerto Riko, Republik Dominika, Venezuela, dan Spanyol.
Proses produksi juga diubah, dengan mengimpor coca (bahan baku kokain) dari Bolivia dan Peru menggantikan coca dari Kolombia, yang kualitasnya di bawah standar. Karena permintaan untuk kokain semakin meningkat, Escobar mulai bekerja dengan Roberto Suárez Goméz. Rekannya itu membantu untuk mendistribusikan ke negara-negara lain di Amerika dan Eropa, serta ke Asia.
Dalam biografi Pablo Escobar diketahui bahwa selama kejayaannya, Kartel Medellín milik Pablo Escobar mampu meraup 70 juta dollar AS per harinya atau sekitar 26 miliar dollar dalam setahun. Mereka mampu menyelundupkan 15 ton kokain per hari dengan nilai lebih dari setengah miliar dolar ke Amerika Serikat.
Kartel ini bahkan membelanjakan lebih dari 1.000 dollar per minggunya hanya untuk membeli karet gelang untuk membungkus tumpukan uang tunai mereka dan menyimpan sebagian besar uang tersebut di gudang mereka. Bahkan 10 persen dari uang tunai itu rusak karena digerogoti oleh tikus di gudang mereka.
Kekayaan Pablo Escobar
Di tahun 1989, majalah Forbes memperkirakan Pablo Escobar menjadi salah satu orang terkaya di dunia dengan kekayaan bersih pribadi mencapai hampir 3 miliar dollar. Pablo Escobar melalu Kartel Medellínnya menguasai 80% pasar kokain dunia.
Di tempat tinggalnya, Pablo Escobar menjadi pemodal utama bagi klub Medellín’s Atlético Nacional. Klub ini yang memenangkan turnamen sepak bola paling bergengsi di Amerika Selatan, Copa Libertadores, pada tahun 1989.
‘Robin Hood’ Bagi Orang Miskin Medellin
Meskipun bagi pemerintah Amerika Serikat dan Kolombia, Escobar merupakan musuh utama mereka, Pablo Escobar adalah pahlawan bagi banyak orang di kota Medellín terutama bagi orang-orang miskin. Ia banyak menyumbangkan hartanya ke orang-orang miskin di Medellin.
Pablo Escobar diketahui sangat menggemari olahraga. Dengan kekayaannya itu, ia membangun lapangan sepak bola dan lapangan olahraga.
Ia juga mensponsori tim sepak bola anak-anak Medellain. Ia juga membangun rumah dan lapangan sepak bola di Kolombia barat. Aksinya itu membuat ia sangat populer di kalangan orang miskin.
Karena kebaikannya itu, beberapa orang di Medellín sering membantu Escobar melarikan diri dari penangkapan polisi. Karena supremasi kartel narkoba Kolombia tersebut mengakibatkan Kolombia menjadi ibukota pembunuhan tertinggi dunia dengan 25.100 kematian akibat kekerasan pada 1991 dan 27.100 pada 1992.
Tingkat pembunuhan ini yang meningkat didorong Pablo Escobar yang memberikan hadiah bagi para pembunuh bayarannya sebagai karena membunuh polisi.
Selain rumah Hacienda Nápoles yang berisi taman patung dan kebun binatang lengkap dengan hewan dari berbagai benua, Escobar juga memiliki sebuah rumah mewah di Miami Beach, Florida, Amerika.
Pablo Escobar juga membeli pulau di Isla Grande, kepulan Karibia dan membangun rumah besar, apartemen, kolam renang besar, landasan helikopter.
Menyerahkan Diri Kepada Pemerintah
Setelah menjadi dalang atas pembunuhan Luis Carlos Galán, pemerintahan Kolombia dibawah César Gaviria bergerak melawan Escobar dan kartel narkobanya.
Akhirnya, pemerintah Kolombia bernegosiasi dengan Pablo Escobar dan meyakinkannya untuk menyerah dan menghentikan semua aktivitas kriminalnya. Sebagai gantinya hukuman atas Escobar dikurangi dan ia mendapat perlakuan istimewa selama penahanannya.
Melarikan Diri Dari Penjara
Akhirnya Pablo Escobar menyerah kepada pemerintah Kolombia pada tahun 1991. Pablo Escobar dikurung dalam penjara pribadi mewahnya bernama La Catedral. Penjara ini terdapat lapangan sepakbola, bar, jacuzzi, dan air terjun.
Walaupun begitu kegiatan kriminal Escobar terus berlanjut walaupun ia dipenjara. Akibatnya pemerintah setempat memindahkannya ke penjara yang umum pada tanggal 22 Juli 1992. Namun ia melarikan diri pada tahun itu juga.
Pablo Escobar Meninggal
Selama 16 bulan melarikan diri dari La Catedral, Pablo Escobar diketahui bersembunyi di Los Olivos, Medellin. Ketika penyergapan, Baku tembak terjadi anatar aparat berwajib dengan Pablo Escobar yang dibantu oleh Álvaro de Jesús Agudelo, pengawalnya.
Akhirnya setelah lama kontak tembak, Pablo Escobar meninggal tertembak pada tanggal 2 Desember 1993. Pablo Escobar terkena tembakan di kaki, badan, dan kepala. Namun ada yang meyakini sebelum tertangkap, Escobar melakukan bunuh diri. Ketika kematiannya, total kekayaan Pablo Escobar dari bisnis narkobanya mencapai 30 miliar dollar AS pada tahun 1993.