Istilah ‘bullying‘ berasal dari kata dalam bahasa Inggris ‘Bully’ yang bila diartikan ke dalam bahasa Indonesia berarti rundung atau intimidasi. Bullying sendiri merupakan tindakan tercela yang dilakukan oleh oknum-oknum tidak bertanggung jawab untuk mengintimidasi atau merundung orang lain.
Selama beberapa tahun kebelakang masyarakat memang sempat dikejutkan dengan kasus-kasus bullying yang menyeruak ke tengah publik. Kasusnya sendiri memang seperti fenomena gunung es. Karena hanya sebagian kecil yang bisa terungkap ke permukaan sementara sebagian besar lainnya bahkan tertutup rapat-rapat.
Bullying sendiri memang dapat terjadi dimana saja dan menimpa siapa saja tanpa pandang bulu. Nah, berhubung kita sedang membahas tentang bullying. Kali ini Halo Sehat akan mengulas Jenis Bullying yang Penting Diwaspadai. Ingin tahu seperti apa? Oleh karena itu mari kita simak ulasannya sebagai berikut.
1. Physical Bullying
Physical Bullying merupakan bentuk kekerasan fisik yang kerap kita temukan di lingkungan masyarakat di seluruh dunia. Physical Bullying sendiri merupakan kekerasan yang paling mudah diidentifikasi. Meskipun sebagian besar sering terjadi pada usia pelajar, namun tak menutup kemungkinan bila dilingkungan kerja pun sering terjadi tindakan-tindakan yang mengarah pada bullying.
Tindakan seperti ini biasanya dilakukan oleh seseorang atau secara kelompok yang dianggap memiliki otoritas dan memiliki kekuasaan pada orang-orang yang dianggap lemah atau tidak dapat membela diri. Korbannya sendiri biasanya menerima berbagai tindakan kekerasan yang bisa meninggalkan kecacatan fisik bahkan sampai menyebabkan kematian.
Cara-cara yang dilakukan pun cukup beragam mulai dari mendorong, memukul, menjambak, menyundut dengan korek api, menendang atau melempari dengan benda-benda keras yang dapat menimbulkan luka fisik pada korban. Sering kali tindakan-tindakan seperti ini terjadi bahkan dilingkungan yang dianggap aman seperti sekolah atau lingkungan bermain di sekitar rumah.
Tindakan bullying sendiri memang dapat merugikan baik bagi si pem-bully maupun yang di bully. Terlebih bila keduanya masih berada di bawah umur yang secara pola pikir masih belum dianggap dewasa. Hanya saja dalam hal ini akan lebih berdampak pak korban bullying. Karena dapat menimbulkan trauma, depresi atau bahkan mendapat luka fisik yang serius.
Physical bullying akan menimbulkan masalah baru bila tidak ditangani secara serius. Karena bisa membuat korban merasa dendam dan melakukan perbuatan yang sama seperti yang pernah menimpanya pada orang lain di masa depan.
2. Verbal Bullying
Verbal Bullying merupakan tindakan kekerasan yang dilakukan dengan melontarkan perkataan, pernyataan atau kata-kata tidak pantas pada seseorang yang menjadi korbannya. Meskipun tak meninggalkan cacat fisik, namun bullying semacam ini dianggap paling berbahaya karena dapat mengganggu psikologis korbannya.
Verbal Bullying sendiri biasanya dilakukan oleh seseorang atau orang-orang yang ada lingkungan sekitar terhadap orang lain yang dianggapnya berbeda. Beberapa tindakan verbal yang biasanya sering dilakukan oleh si pem-bully diantaranya menghina bentuk fisik, menghina status sosial, atau menghina perilaku orang lain yang dianggap tidak lazim dengan kebanyakan orang.
Kasus-kasus kekerasan verbal sendiri padahal akhirnya sering terekspos ke permukaan ketika korbannya melakukan tindak-tindakan yang nekat seperti melukai diri sendiri alias bunuh diri atau bahkan melukai orang-orang yang sering menghinanya.
Oleh karena itulah tindakan ini dianggap lebih berbahaya karena dapat merubah kepribadian seseorang secara perlahan. Entah itu menjadi orang yang putus asa atau mungkin menjadi pribadi yang lebih kejam terhadap orang lain. Intimidasi seperti ini biasa ditemukan di lingkungan sekolah, namun pada beberapa kasus juga sering ditemukan di lingkungan kerja atau lingkungan tetangga.
3. Cyber Bullying
Jenis bullying yang satu ini memang kerap kita temukan terjadi di luar negeri. Meskipun demikian tak menutup kemungkinan bahwa di tanah air pun banyak orang-orang yang melakukannya, namun tanpa mereka sadari bahwa hal tersebut merupakan tindakan cyber bullying.
Mengakses informasi di zaman seperti sekarang memang bukan sesuatu yang sulit. Kecanggihan teknologi yang kian berkembang memang memudahkan orang lain terhubung satu sama lain dan dapat mengakses informasi jauh lebih cepat.
Hal itulah yang pada akhirnya dimanfaatkan oleh oknum tidak bertanggung jawab untuk melakukan aksi yang tidak bermoral atau bisa dibilang tidak berperikemanusiaan, seperti tindakan cyber bullying.
Cyber bullying sendiri adalah tindakan penindasan yang dilakukan seseorang atau satu kelompok orang terhadap orang lain melalui media internet seperti jejaring sosial, pesan Text, e-mail atau Website. Bagian sebagian orang tindakan bullying seperti ini memang dianggap aman karena dapat menyamarkan identitas pemilik akun.
Meskipum begitu tindakan tersebut merupakan kejahatan yang fatal karena dapat merugikan orang lain atau pembunuhan karakter. Pem-bully sendiri biasanya melakukan tindakan seperti menyebarkan informasi atau gosip yang memalukan, memojokkan bahkan mengintimidasi tentang seseorang ke internet.
Hal-hal yang disebarkan tersebut biasanya bersifat pribadi berupa catatan, foto, rekaman suara atau hal-hal yang telah dimodifikasi sebelumnya. Tindakan yang dilakukan tersebut tentu dapat membuat korban malu atau bahkan depresi karena merasa rahasia atau kehidupan pribadinya harus diketahui oleh orang lain yang notabene-nya tidak mengenalnya dan belum mengetahui kebenarannya.
Tak jarang karena menahan malu dan tak kuat mendapat cemoohan dari orang lain, korban pun mengalami depresi dan melakukan tindakan untuk mengakhiri hidupnya.
4. Sexual Harrasment
Sexual Harrasment atau pelecehan seksual merupakan tindakan yang paling banyak terjadi pada wanita dan anak-anak. Walaupun begitu tindakan pelecehan pun tak menutup kemungkinan terjadi pada seorang pria. Tindakan pelecehan seksual memang bisa dikategorikan sebagai tindakan kriminal yang bisa menjerat pelakunya ke dalam sel penjara.
Tindakan-tindakan yang biasanya dilakukan oleh pelaku bisa berupa perkataan kotor yang mengarah pada tindakan seksual, menyentuh bagian sensitif, bahkan menyebarkannya foto sensual, mengintip, mengambil foto atau merekam video seseorang sembunyi-sembunyi serta mengintimidasi seseorang untuk melihat adegan-adegan yang berbau pornografi.
Sama seperti intimidasi yang telah dibahas di atas. Sexual Harrasment pun berdampak buruk bagi korbannya. Karena bisa jadi orang yang mengalami hal tersebut dapat merasakan trauma sepanjang hidupnya. Kejadian yang menimpanya juga dapat meruntuhkan rasa percaya diri dalam kehidupan pribadi maupun sosialnya.
Tak jarang diantara mereka harus menjalani terapi kejiwaan untuk menghilangkan trauma dan mengembalikan rasa percaya dirinya.
5. Social Bullying
Social Bullying biasanya dilakukan oleh seseorang karena memiliki perasaan cemburu yang membuat pelakunya menaruh kebencian. Tindakan buruk yang sering dilakukan adalah dengan mengucilkan korban dari lingkungan pergaulan atau sosial dalam masyarakat.
Meskipun korbannya tidak mendapatkan kekerasan fisik, namun hal tersebut sangat membahayakan. Karena dapat membuat korban merasa terasing dan merasakan kesedihan yang berkepanjangan.
Beberapa tindakan yang sering dilakukan oleh pelaku social bullying sendiri diantaranya menyebarkan rumor tak baik tentang korban, menunjukan gestur tidak menyenangkan, bercanda dengan mempermalukan orang tersebut, menunjukan mimik tidak suka, merekrut orang untuk melakukan hal yang serupa atau bahkan menghancurkan reputasinya.
Hal tersebut tentu dapat membuat korban merasa kecil dan tidak bernilai di hadapan orang ini. Orang-orang yang mengalami social bullying biasanya akan lebih menutup diri pada lingkungan, menghabiskan waktu sendiri atau mungkin menyimpan amarah terpendam yang mungkin akan seperti bom waktu yang dapat mengejutkan siapapun yang ada di sekitarnya.
Nah, itulah 5 Jenis-jenis bullying berbahaya bagi kesehatan mental. Tindakan bullying seperti itu pada akhirnya hanya akan merugikan kedua belah pihak atau mungkin dapat menyebabkan hal buruk yang akan kamu ingat sepanjang masa. Nah, semoga apa yang telah Halo Sehat bahas di atas bisa menjadi bahan untuk merenung bagi kita semua.