Belakangan ini di media sosial tanah air sedang ramai bahasan colok dubur. Salah satu dokter yang membahasnya adalah dr. Teuku Adifitrian, SpBP atau yang kita kenal sebagai Tompi, penyanyi terkenal di Indonesia.
Melalui akun Twitter pribadinya, Tompi memberikan komentar tentang pose sekelompok dokter yang sedang melakukan pose jari. Banyak orang yang mengartikan pose jari ini sebagai tanda pilihan politik, namun, menurut Tompi, pose ini sepertinya adalah pose teknik colok dubur.
Apa sih tujuan dari colok dubur?
Meskipun terdengar jorok, dalam realitanya colok dubur termasuk dalam prosedur yang dilakukan dokter, khususnya saat ingin mendeteksi kanker kolorektal atau kanker usus besar. Sebagai informasi, kanker ini termasuk dalam jenis kanker yang paling banyak ditemukan di seluruh dunia. Dari 100 ribu orang, terdapat 1,8 kasus kanker ini. Bahkan, sebagian besar kasus yang ditemukan adalah yang sudah dalam status stadium lanjut.
Menurut pakar kesehatan, ada beberapa teknik yang bisa dilakukan untuk mendeteksi kanker kolorektal. Hanya saja, sekitar 60 persen dari kasus kanker kolorektal cenderung bisa dideteksi dengan jari tangan. Hal ini disebabkan oleh jari kita yang sebenarnya bisa masuk ke dalam dubur hingga 7 cm.
Hanya saja, prosedur colok dubur tidak bisa dilakukan dengan sembarangan meskipun caranya hanyalah dengan memasukkan jari ke dalam dubur. Ada teknik yang harus dikuasai dan biasanya diketahui oleh dokter. Selain itu, terdapat beberapa pedoman yang harus dipatuhi seperti kewajiban memakai sarung tangan karet, memakai pelumas khusus, dan lain-lain.
Selain memakai colok dubur, biasanya dokter juga akan melakukan prosedur menekan bagian perut untuk mengetahui masalah kesehatan apa yang dialami oleh pasiennya.
Penyakit-penyakit yang bisa dideteksi dengan colok dubur
Ternyata, selain kanker kolorektal, terdapat beberapa jenis penyakit yang juga bisa dideteksi dengan colok dubur. Kebanyakan penyakit ini memang terkait dengan masalah pencernaan.
Berikut adalah beberapa jenis penyakit-penyakit yang bisa dideteksi dengan teknik ini.
Pembengkakan pada prostat
Pakar kesehatan menyebut prosedur colok dubur bisa digunakan untuk mendeteksi masalah kesehatan yang menyerang prostat pria bernama benign prostatic hyperplasia. Penyakit ini menyerang sekitar 50 persen pria dengan usia 51 hingga 60 tahun dengan gejala pembengkakan pada prostat. Beruntung, penyakit ini ternyata tidak terkait dengan kanker prostat. Hanya saja, karena gejalanya cenderung mirip, kondisi kesehatan ini tentu tidak bisa disepelekan begitu saja dan harus ditangani secara medis.
Polip pada usus
Polip pada usus adalah kondisi yang menyebabkan pertumbuhan tidak normal di bagian usus atau kolorektal, jaringan antara usus besar dan dubur. Seringkali polip usus ini tidak berlanjut menjadi kanker, namun dalam beberapa kasus, kondisi ini bisa berkembang menjadi kanker sehingga tentu harus diwaspadai.
Pakar kesehatan menyebut gejala dari polip usus cenderung mirip dengan kanker usus. Gejala-gejala ini bisa berupa buang air besar berdarah, perubahan kebiasaan buang air besar, dan perubahan bentuk kotoran.
Wasir
Wasir adalah kondisi yang membuat pembuluh darah vena di bagian anus. Kondisi ini sebenarnya mirip dengan varises, namun terjadi di bagian anus. Wasir biasanya tidak membahayakan pasiennya, namun, kondisi ini bisa menyebabkan penurunan kualitas hidup dengan signifikan, apalagi jika sampai memicu rasa nyeri saat duduk atau buang air besar. Selain itu, banyak penderita wasir yang tidak tenang saat buang air besar karena khawatir akan mengeluarkan darah.
Kelainan pada rahim
Bagi kaum hawa, colok dubur bisa berguna untuk mendeteksi kelainan pada rahim, termasuk diantaranya adalah kanker yang berbahaya.