Tak hanya pada wajah, jerawat juga bisa timbul di mana saja pada tubuh manusia. Salah satunya di sekitar dan dalam telinga. Mengapa hal tersebut bisa terjadi? Baca terus uraian berikut ini.
Umumnya, jerawat dalam telinga timbul dalam dua bentuk.
Alan Park, seorang dermatolog dari Ohio, Amerika Serikat (AS), dan pendiri klinik kecantikan DermWarehouse, mengatakan, jerawat telinga diakibatkan komedo yang tumbuh pada bagian dalam telinga.
Park mengatakan, seseorang juga bisa mengalami pembengkakan jerawat dengan ukuran lebih besar dalam telinga.
Bahkan, jerawat ranum berwarna merah dan matang yang sering tumbuh pada pipi atau punggung, bisa muncul pada telinga. Biasanya, hadir di bagian daun telinga.
“Jerawat merah dan matang terkadang tumbuh pada bagian telinga, paling sering terjadi tumbuh di bagian tulang lunak telinga,” jelas Park.
“Biasanya jerawat dalam telinga terjadi karena pori-pori kulit tertutup komedo atau milia. Keduanya merupakan jenis pori-pori tersumbat,” terang Lily Talakoube, seorang dermatolog bersertifikat di Virginia, AS.
Ternyata, telinga kita mengandung kelenjar minyak, terutama di area belakang dan luar telinga.
Kelenjar minyak tersebutlah yang memicu terjadinya sebum, yakni bakal jerawat akibat area berminyak tersumbat pori-pori dan kista sebaceous.
Orang-orang yang rentan mengalami jerawat di sekitar telinga atau dalam telinga, menurut Talakoube, biasanya jarang membersihkan kulit kuping.
“Hanya segelintir orang yang mengalami jerawat pada telinga, biasanya yang jarang membersihkan kulit telinga,” imbuhnya.
Para pakar berujar bahwa jerawat telinga cenderung sulit diobati, meski sudah melakukan tindakan preventif dengan rajin membersihkan kuping. Sebab, kelenjar minyak pada tubuh memproduksi sebum.
Namun, apabila sudah terjadi pada Anda, kedua pakar tersebut di atas menyarankan agar jangan menanganinya seorang diri, temuilah dokter kulit Anda.
“Komedo dapat diobati dengan resep topikal yang disebut retinoid,” saran Parks.
Selain itu, dokter biasanya akan meresepkan pengobatan dari dalam pada pasien yang rentan memiliki jerawat pada atau dalam telinga.
Satu hal yang diingatkan para pakar ini adalah jangan pernah mencoba untuk memecahkan jerawat tersebut.
Sebab, Anda bakal meningkatkan risiko terkena infeksi dan cairan jerawat yang masuk ke dalaam telinga bisa mengakibatkan gangguan pendengaran serius.
“Cara terbaik menanganinya agar tidak semakin bengkak dan meradang adalah dengan sama sekali tidak menyentuhnya dan upayakan untuk menjaga telinga tetap bersih,” beber Talakoub.
Lalu, apabila jerawat pada telinga tak kunjung kempis hingga lebih dari seminggu, segera konsultasi kepada dokter kulit.
“Saat sebuah jerawat pada telinga semakin bengkat dan mengalami peradangan akut, maka harus ditangani dengan memberikan suntikan mengandung cortisone,” sebut Parks.
Kandungan cortisone ampuh membuat jerawat bergulir lebih jinak sehingga berangsur-angsur mengecil dengan alami.
Dia juga mengungkapkan bahwa biasanya jerawat telinga juga akibat dari lalai membersihkan kulit di bagian belakang kuping yang terpapar dengan helaian rambut.
Area tersebut, menurut dia, memang jauh lebih berminyak ketimbang area sekitar kuping lainnya.
Berdasarkan riset, perawatan jerawat membutuhkan waktu sampai dengan hitungan minggu atau bulan untuk memperlihatkan hasil positifnya.
Biasanya, perawatan yang dibutuhkan adalah rajin membersihkan kulit untuk mencegah jerawat kembali datang.
Pada kasus parah, membutuhkan konsumsi obat selama periode waktu yang dianjurkan oleh dokter.
Jeanine B. Downie, M.D., Director Image Dermatology, New Jersey, AS, menerangkan, selain kulit yang kotor, jerawat telinga bisa dipicu oleh stres, fluktuasi hormon, dan faktor keturunan.