Makanan memang menjadi suatu hal yang akan selalu dibutuhkan oeh setiap manusia. Karena makanan juga sangat penting untuk semua orang maka makanan bisa menunjang kehidupan menjadi lebih baik lagi. Hampir semua makanan memiliki kandungan gizi baik karbohidrat, lemak, protein, vitamin, dan mineral.
Seringkali seseorang merasa khawatir dengan tubuhnya jika mengalami kelebihan energi maupun kekurangan enegi. Karena energi yang masuk secara berlebihan maupun kekurangan pasti akan menimbulkan efek samping bagi tubuh seseorang. Oleh karena itu, masuknya zat gizi bagi tubuh memang harus diperhatikan agar tepat dengan porsi yang seharusnya.
Pola makan yang seimbang menggunakan BMI bagi seseorang harus diukur angka BMInya terlebih dahulu. BMI sendiri adalah Body Mass Index. Dalam bahasa Indonesia bernama IMT atau Indeks Massa Tubuh. BMI ini biasanya digunakan sebagai tolak ukur kesetimbangan tubuh terhadap energi yang ada di dalamnya. Untuk bisa menghitung BMI, membutuhkan rumus perhitungan.
Rumus yang bisa digunakan yaitu dengan membagi berat badan dalam satuan kilogram dengan tinggi badan dalam satuan meter dan dikuadratkan. Hasil baginya akan menemukan angka. Dan dari angka itu bisa diambil kesimpulan termasuk golongan yang mana. Kemudian, pola makan seimbang harus disesuaikan dengan golongan tersebut.
Jika golongan gemuik, maka pola makannya harus dikurangi lemak dan karbohidrat. Jika kurus, maka harus ditambahkan asupan zat gizinya. Jika pola makan seimbang menggunakan BMR juga menggunakan perhitungan. BMR memiliki kepanjangan Basal Metabolic Rate. Dalam bahasa Indonesia disebut dengan AMB dengan kepanjangan Angka Metabolisme Basal.
BMR merupakan kebutuhan energi minimal yang dibutuhkan dalam tubuh manusia untuk melakukan proses vital. Beberapa contoh proses vital yaitu pernafasan, metabolisme sel, dan lain sebagainya. Dalam melakukan perhitungan BMR pun juga dipengaruhi dengan beberapa faktor. Beberapa faktor yang mempengaruhi adalah berat badan, umur, jenis kelamin, tinggi badan, faktor stress, dan lain sebagainya.
Jika sudah mendapatkan perhitungan maka kemudian menyusun makanan dengan jumlahenergi yang sudah dihitung dengan BMR. Penggunaan gula dan minyak juga perlu diperhatikan.