Reaksi Alergi Bisa Muncul Karena Sugesti?

Kulit gatal adalah masalah kulit yang cukup sering dialami oleh semua orang. Penyebabnya bisa bermacam-macam, biasanya karena alergi makanan, tungau debu, gigitan serangga, alergi dingin, dan sebagainya. Namun, pernahkah Anda merasa gatal-gatal dan ingin sekali menggaruk kulit, padahal sebetulnya tidak ada bentol atau ruam pada kulit? Jika iya, reaksi alergi yang timbul mungkin berasal dari sugesti atau perasaan Anda saja. Kenapa begitu?

Reaksi Alergi Bisa Muncul Karena Sugesti

Mungkinkah reaksi alergi muncul karena sugesti?


Meski kulit gatal biasanya disebabkan oleh paparan alergen, ternyata masalah ini juga bisa muncul tanpa alasan yang jelas. Tanpa disadari, rasa gatal dan sensasi ingin menggaruk yang Anda alami ini bisa jadi berasal dari pikiran bawah sadar Anda sendiri. Ya, semua ini hanyalah sugesti Anda yang tiba-tiba muncul dan membuat kulit Anda terasa gatal dan panas.

Kondisi ini disebut dengan gatal psikogenik. Gatal psikogenik adalah munculnya dorongan berlebihan untuk menggaruk kulit tanpa penyebab yang jelas. Keinginan dan desakan untuk menggaruk kulit ini bukanlah disebabkan oleh penyakit, tapi justru muncul dari sugesti atau alam bawah sadar Anda sendiri. Karena itulah, gatal psikogenik bukan termasuk penyakit kulit, tapi lebih tepat disebut sebagai gangguan psikis.

Kenapa kulit bisa gatal karena sugesti?


Rasanya hampir tidak mungkin jika Anda bisa mengalami kulit gatal, hidung meler, dan sesak napas hanya karena banyak pikiran. Namun nyatanya, jenis gatal yang satu ini memang cukup unik karena bisa dipicu oleh sugesti dari pikiran masing-masing.

Kulit gatal psikogenik biasanya terjadi pada bagian tubuh yang mudah dijangkau oleh tangan, misalnya wajah, lengan, kaki, perut, paha, punggung bagian atas, dan bahu. Meski gatalnya sangat mengganggu, sebaiknya jangan sekali-kali menggaruknya. Alih-alih meredakan gatal, kebiasaan menggaruk justru membuat kulit terasa semakin gatal dan panas.

Orang yang terkena gatal psikogenik cenderung tidak bisa membedakan mana gatal yang muncul karena perasaan saja atau benar-benar gatal karena alergen. Menurut sebuah penelitian dari Current Psychiatry tahun 2013, reaksi alergi ini umumnya dipicu oleh gangguan emosional seseorang. Contohnya karena stres berkepanjangan atau perubahan suasana hati yang drastis.

Ambil contoh pada penyakit kulit pruritus. Sensasi gatal ini ternyata bisa makin parah jika pikiran sedang kacau atau tidak tenang. Ini karena sel-sel kulit dan jaringan otak terbentuk dari struktur neuroektodermal yang sama, sehingga reaksi yang muncul pada kulit bisa menjadi pertanda adanya gangguan otak yang tersembunyi.

Reaksi Alergi Bisa Muncul Karena Sugesti

Menurut sebuah penelitian dari Clinics in Dermatology tahun 2013, pasien yang terkena eksim cenderung mengalami gatal-gatal setelah melihat rekaman video orang lain yang sedang menggaruk. Hal ini disebut-sebut dapat membuat pasien jadi stres dan menyebabkan jumlah sel kekebalan di kulit jadi meningkat.

Semestinya sel kekebalan di kulit berfungsi untuk mengurangi peradangan pada kulit. Namun jika diproduksi secara berlebihan, hal ini justru dapat memperparah peradangan dan menimbulkan reaksi alergi pada kulit yang lebih parah. Itulah kenapa, Anda secara tidak sadar akan tergerak untuk terus menggaruk kulit meskipun tidak terasa gatal.

Selain itu, stres juga dapat merangsang tubuh memproduksi hormon kortisol yang dapat meningkatkan kadar minyak di kulit. Kelebihan minyak pada kulit inilah yang dapat memperburuk penyakit kulit yang sedang Anda alami saat ini.

Beberapa orang dengan psoriasis, eksim, atau biduran akan rentan kambuh saat sedang terkena stres. Hal ini membuktikan bahwa reaksi alergi pada kulit bisa muncul hanya karena faktor sugesti dalam pikiran seseorang.

Cara mengendalikan sugesti supaya kulit tidak gatal


Cara terbaik untuk mencegah kulit gatal karena reaksi alergi yang satu ini adalah dengan mengendalikan pikiran Anda sendiri. Seorang dokter spesialis telinga, hidung, dan tenggorokan, Murray Grossan, MD, mengungkapkan bahwa pastikan Anda mendapatkan istirahat yang cukup supaya pikiran Anda jauh lebih tenang dan mengurangi reaksi alergi.

Seimbangkan juga dengan olahraga secara teratur untuk membangkitkan mood yang baik guna mencegah stres. Pasalnya, olahraga dapat merangsang produksi hormon adrenalin yang dapat membuat sistem pernapasan lebih lancar.

Semakin mudah Anda mengatur pernapasan, maka Anda akan lebih mudah mengendalikan stres dalam hidup. Alhasil, reaksi alergi tak lagi muncul dan membuat Anda jauh lebih sehat.