Mengapa Kulit Sering Terasa Gatal

Sesekali kulit gatal itu perkara lumrah. Yang tak wajar jika setelah digaruk sekali, perasaan itu muncul dan muncul lagi.

Mengapa Kulit Sering Terasa Gatal

Diperkirakan 10 persen orang merasakan gatal yang tak langsung berhenti. Istilahnya pruritus. Kadang di seluruh bagian tubuh kadang di sebagian saja. Bisa muncul hanya beberapa pekan atau lebih.

Kemunculannya bisa mulai karena kulit kering, terkena tanaman beracun, cacar air, gigitan serangga atau kondisi yang lebih serius seperti psoriasis atau eksim.

Gatal mengganggu biasanya diikuti oleh kulit kemerahan, ruam, bentol atau kulit pecah. Namun kadang tanpa gejala yang tampak langsung di permukaan kulit.

Sebenarnya apapun sebabnya pantangannya demi kesehatan hanya satu: jangan digaruk. Karena gerakan menggaruk apalagi dengan gemas akan merusak permukaan kulit.

Ketahui sebabnya dan cari solusinya. Berikut beberapa sebab yang rasa gatal membandel.

1. Kulit kering


Biasanya tak disertai dengan ruam di permukaan kulit. Cukup lumrah terjadi pada mereka yang berusia lanjut, terlalu lama di bawah matahari, penggunaan produk yang tak tepat, efek musim dingin atau lingkungan yang kering.

Strategi utama penanganan adalah menggunakan pelembab 3-4 kali dalam sehari. Juga kurangi waktu yang dihabiskan saat mandi. Kadang dokter meresepkan Hydrocortison satu persen, krim steroid atau antihistamin.

2. Atopik dermatitis


Ini adalah bentuk paling umum dari eksim. Kulit akan terlihat dan terasa kering, kemerahan dan teriritasi. Jika terinfeksi mungkin akan muncul bentol kecil terisi air yang bisa pecah sewaktu-waktu dan menjadi luka terbuka.

“Jawaban keluhan ini adalah pelembab, pelembab dan pelembab,” kata Dokter Nishit Patel, asisten profesor dermatologi di University of South Florida Morsani College of Medicine in Tampa seperti dikutip Today.

“Sebaiknya juga pilih sabun yang lembut dan hindari pewangi, seprei yang keras, bahan yang kasar, mandi air hangat.”

3. Kontak Alergik Dermatitis


Jenis gatal ini biasanya muncul setelah kontak dengan sesuatu yang membuat Anda alergi atau sensitif. Misalnya zat kimia tertentu, cat, wol, atau parfum. Tak hanya gatal bisa jadi diikuti pula dengan bentol yang mengandung cairan. “Orang sering salah paham alergi dengan eksim, padahal ini lebih karena pemicu dari luar,” kata Patel.

Kontak alergik dermatitis juga sulit diidentifikasi karena biasanya muncul 72 jam atau lebih setelah paparan. Dalam beberapa kasus bahkan muncul tanpa diduga. “Tidak diketahui kenapa, bisa jadi karena daya tahan tubuh bukan sesuatu yang stagnan sepanjang masa.” Penanganan ringan bisa dengan pelembab, obat topikal kortikosteroid dan antihistamin.

4. Akibat tanaman beracun


Ini termasuk gatal karena kontak alergi. Namun bedanya selain bisa membuat gatal setelah kontak langsung dengan tanaman ini, bisa juga karena minyaknya atau penyebaran lewat pakaian dan peralatan lain. Sebagian besar kasus ini akan hilang dengan sendirinya dalam beberapa minggu.

Penanganan bisa dengan lotion calamine atau krim hidrocortison serta obat antihistamin. Anda bisa meredakan rasa gatal dengan mandi air dingi, mengoleskan pasta, baking soda dan air. Segera hubungi dokter ketika rasa gatal membandel, diikuti dengan demam dan sulit bernafas.

5. Psorias


Psoriasis adalah penyakit autoimun yang menyebabkan sel kulit melewati siklus hidup lebih cepat dari biasanya. Ini berarti sel berkumpul di permukaan kulit dan tampak seperti bersisik, bercak merah yang tidak hanya gatal tapi terkadang juga terasa nyeri.

"Anda terkadang bisa sembuh dengan perawatan topikal saja," kata Patel. Banyak di antaranya adalah obat biologis, yang bisa menghambat sel kekebalan yang terlibat dalam kondisi kulit.

6. Obat-obatan


Rasa gatal bisa menjadi efek samping dari banyak obat. Gejala juga bisa disertai ruam atau eksim seperti kulit kering. Beberapa obat dengan efek samping gatal seperti obat penghilang rasa sakit, antibiotik tertentu, obat kejiwaan dan anti-kejang tertentu.

Bicaralah dengan dokter Anda jika Anda menggunakan obat-obatan ini dan mengalami kulit gatal. Anda mungkin bisa menemukan pengganti atau mengganti dosisnya. Jika Anda harus tetap minum obat, antihistamin dan salep OTC dapat membantu.

7. Penyakit ginjal


Penyakit ginjal kronis dapat menyebabkan gatal. Jenis gatal ini sering mempengaruhi area yang luas dan lebih buruk di malam hari. "Ginjal bertugas mengeluarkan racun dari sistem," kata Dr. Patel. "Bila ginjal tak bekerja optimal, racun bisa menumpuk di kulit dan memicu gatal."

Faktanya, sebanyak 40 persen pengidap penyakit ginjal stadium akhir terserang rasa gatal, yang dapat sangat mempengaruhi kualitas hidup. Sekali lagi, pelembab adalah kunci. Jadi, pastikan Anda mendapatkan pengobatan terbaik untuk penyakit ginjal Anda.

8. Penyakit hati


Seperti ginjal, hati berfungsi membersihkan racun dari tubuh Anda. Karenanya masalah pada hati juga bisa menyebabkan kulit gatal. Rasa gatal bisa ringan atau parah, meluas atau terbatas pada area tertentu. Bisa juga datang dan pergi.

Rasa gatal yang berhubungan dengan penyakit hati cenderung lebih buruk sebelum menstruasi Anda, saat Anda mengalami stres, dan di malam hari. Pelembab dan mandi air bisa meredakan gatal ringan, sementara gatal yang lebih parah memerlukan pengobatan.

9. Diabetes


Mati rasa, kesemutan, rasa tertusuk adalah semua gejala neuropati diabetes, komplikasi diabetes yang umum. Penyebab lainnya: pengidap diabetes cenderung memiliki kulit kering, yang rentan terhadap infeksi jamur. Rasa gatal ini, kata Dr. Fonacier, cenderung terjadi di tempat-tempat tertentu dan tidak di seluruh tubuh.

Gunakan sabun ringan dan produk perawatan kulit lainnya serta tidak terlalu lama saat mandi. Jangan lupa gunakan pelembab - dan jika masalah memburuk, bicarakan dengan dokter Anda.

10. Herpes Zoster


Herpes zoster adalah ruam ganas yang menyerang orang yang pernah menderita cacar air. Gatal yang berhubungan dengan herpes zoster biasanya terjadi setelah luka hilang. "Kulit telah sembuh tapi ada gatal-gatal sisa di daerah tersebut karena sarafnya bereaksi,” jelas Dr. Fonacier.

Virus varicella-zoster menyebabkan cacar air dan ruam, dan tidak ada obatnya. Rasa sakit karena herpes zoster dapat dikurangi dengan beberapa obat, namun mengurangi rasa gatal sedikit lebih sulit. Solusi topikal bisa membantu, bicaralah dengan dokter Anda obat yang sesuai.

11. Multiple sclerosis


Seperti pada herpes zoster, gatal akibat multiple sclerosis (MS) adalah efek masalah saraf. Tanpa ruam, rasa gatal yang berhubungan dengan MS disebut dysesthesia.

“Sensasinya tidak menyenangkan, tidak normal, dan bisa berlangsung intens. Gatal disebabkan oleh aktivitas saraf yang terlalu banyak,” kata Kathy Costello, wakil presiden layanan kesehatan di National Multiple Sclerosis Society dan seorang perawat di Johns Hopkins MS Center di Baltimore. Salep kulit steroid biasanya tidak membantu, namun antidepresan bisa sangat efektif.

12. Kanker


Meski jarang terjadi, gatal bisa menjadi pertanda kanker, biasanya pada kanker darah. Salah satu contohnya adalah polycythemia vera, yang mempengaruhi sumsum tulang.

Pegidap penyakit ini mungkin mengalami gatal setelah mandi air hangat atau shower disertai gejala lain seperti sakit kepala, pusing, dan kelelahan. Sézary syndrome, sejenis limfoma, bisa disertai ruam, kulit bersisik, dan gatal juga. Pengidap kanker pankreas juga bisa gatal-bukan dari kanker itu sendiri, tapi dari tumor yang menghalangi saluran empedu.