Perubahan Pada Tubuh Selama Menstruasi

Saat Anda akan memasuki “red days”, Anda mungkin akan merasa ada perubahan pada tubuh dan juga perubahan pada suasana hati. Beberapa dari Anda mungkin tidak menyadarinya. Tapi, umumnya memang ada perubahan yang sama di setiap Anda akan menstruasi. Hal ini dipengaruhi oleh perubahan hormon dalam tubuh karena menstruasi.

Perubahan Pada Tubuh Selama Menstruasi

Lalu, perubahan apa saja yang terjadi pada tubuh saat menstruasi?

Yang terjadi pada tubuh saat menstruasi


Perubahan Pada Tubuh Selama Menstruasi

Siklus menstruasi yang teratur dengan gejala menstruasi yang biasa terjadi menandakan bahwa hormon dalam tubuh Anda bekerja dengan baik. Sedangkan, siklus menstruasi yang tidak teratur menandakan bahwa ada hormon dalam tubuh yang bermasalah. Hormon ini tidak hanya penting untuk sistem reproduksi tapi juga penting untuk kesehatan jantung dan tulang. Hormon tersebut adalah hormon estrogen.

Tak hanya hormon estrogen, hormon lain juga berperan dalam siklus menstruasi, memengaruhi suasana hati, dan bisa menyebabkan perubahan atau gejala pada tubuh. Apa saja yang terjadi selama siklus menstruasi?

Pada hari 1-5 siklus menstruasi


Tubuh saat menstruasi akan mengalami perubahan. Pada hari pertama menstruasi, kadar hormon estrogen dan progesteron berada pada kadar yang paling rendah. Anda mungkin akan merasakan kram atau sakit di sekitar perut, mulai dari tingkat ringan sampai parah.

Kram ini disebabkan oleh hormon prostaglandin yang berperan dalam memicu kontraksi di rahim agar lapisan rahim terkikis dan dikeluarkan melalui darah menstruasi. Hal ini karena sel telur yang dikeluarkan tubuh tidak dibuahi oleh sperma (tidak terjadi kehamilan).

Pada beberapa wanita, prostaglandin yang tinggi saat menstruasi juga bisa menyebabkan mual, muntah, diare, bahkan sakit seperti flu. Sedangkan, estrogen dan progesteron yang menurun juga bisa menyebabkan Anda menjadi mudah marah dan tidak merasa seperti diri sendiri.

Jangan lupa untuk selalu menjaga kebersihan vagina, terutama di “red days” Anda ini. Ini penting dilakukan untuk mencegah infeksi vagina. Cukup bersihkan vagina dengan air hangat. Atau, Anda juga bisa menggunakan produk pembersih kewanitaan yang mengandung povidone-iodine (bukan sabun), jika dibutuhkan terutama saat menstruasi.

Pada hari 6-13 siklus menstruasi


Ini merupakan hari-hari terakhir menstruasi, darah yang keluar akan menghilang sedikit demi sedikit. Kadar estrogen mulai meningkat lagi karena indung telur sudah mulai akan melepaskan telur lagi untuk siklus menstruasi berikutnya.

Peningkatan estrogen memengaruhi peningkatan serotonin dan dopamin di otak dan juga meningkatkan aliran darah ke otak. Hal ini membuat Anda merasa lebih baik secara mental dan fisik. Ini mungkin terjadi karena estrogen bisa membantu otot menyerap glukosa lebih baik, sehingga bisa menggunakan energi lebih baik.

Pada hari 14-15 siklus menstruasi


Ini merupakan waktu ovulasi (tubuh melepaskan sel telur) yang umum terjadi. Saat ini, hormon estrogen Anda sedang dalam puncaknya dan Anda sedang dalam gairah seks yang tinggi. Berhubungan seks pada sekitar waktu ovulasi dapat meningkatkan kesempatan Anda untuk hamil.

Anda mungkin bisa memperkirakan waktu ovulasi dari berbagai tanda, seperti suhu tubuh basal sedikit meningkat saat akan ovulasi dan perubahan lendir pada mulut rahim. Mendekati waktu ovulasi, lendir mulut rahim akan terlihat lebih kental, transparan, dan elastis, seperti putih telur.

Pada sekitar waktu ovulasi, sebaiknya Anda hati-hati saat berolahraga. Hal ini karena sebuah penelitian telah menemukan bahwa sendi lutut wanita cenderung lebih longgar pada saat ini, sehingga lebih rentan mengalami cedera.

Pada hari 16-28 siklus menstruasi


Waktu ini bisa dikatakan sebagai premenstruasi. Biasanya, Anda mungkin akan mulai mengalami gejala-gejala yang tidak mengenakkan, seperti :

  • Kulit lebih berminyak, sehingga Anda mudah jerawatan
  • Merasa cepat lelah
  • Payudara terasa kencang
  • Sakit kepala atau migrain
  • Mudah marah
  • Mengalami perubahan mood
  • Sakit punggung
  • Perut kembung
  • Nafsu makan meningkat atau suka ngidam makanan. Jika tidak ditahan, hal ini mungkin menyebabkan kenaikan berat badan. Seperti dilansir dari Everyday Health, penelitian menunjukkan wanita cenderung ingin makan makanan tinggi lemak dan karbohidrat selama fase ini, di mana hal ini akan menyumbang kalori berlebih pada tubuh.

Gejala-gejala premenstruasi tersebut semakin terlihat saat mendekati waktu menstruasi. Hal ini umum terjadi karena hormon estrogen dan progesteron mulai menurun jika sel telur tidak dibuahi. Selanjutnya, menstruasi pun akan terjadi (dihitung sebagai hari ke-1 menstruasi).